Cara Kerja Alat Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Mengenal Mesin Bending Hydraulic
Juni 3, 2022
Jenis Jenis Alat Berat Crane dan Fungsinya
Juni 14, 2022

Salah satu alat yang umumnya untuk proyek bangunan tinggi adalah alat panjang untuk pengerjaan pondasi.Alat panjang yang di gunakan adalah Hydraulic Static Pile Driver (HSPD ).

Kelebihan alat ini gangguang terhdap lingkungan dapat diminimalkan karena tidak menimbulkan getaran dan kebisingan.Konstruksi pondasi dalam (deep foundation) mempunyai struktur yang sangat kompleks
dibandingkan dengan konstruksi pondasi dangkal (shallow foundation). Metode konstruksinya memiliki
penampilan yang lebih rumit atau memiliki banyak keterkaitan dengan bagian-bagian lainnya. Salah satu jenis
alat pancang yang sering digunakan adalah jenis hydraulic static pile driver (HSPD).

Seiring dengan perkembangan proyek konstruksi, banyak alatalat yang diciptakan dan dikembangkan untuk membantu dan mempermudah aktivitas dalam pengerjaan proyek konstruksi tersebut. Alat tidak lagi sepenuhnya menggunakan tenaga manusia tetapi manusia hanya menjadi bagian untuk proses pengoperasian alat tersebut.

Pondasi adalah bagian terendah dari suatu struktur bangunan yang berfungsi untuk meneruskan pembebanan konstruksi diatasnya kelapisan tanah atau batuan yang ada dibawahnya.

Baca Juga;

Klasifikasi pondasi dibagi dua yaitu

1. Pondasi Dangkal

Pondasi dangkal adalah pondasi yang mendukung beban secara langsung. Pada umumnya suatu pondasi dikatakan pondasi dangkal jika D/B < 1. Dan tanah pendukung pondasi terletak pada permukaan tanah atau kedalaman 2-3 m kebawah permukaan tanah.
jenis-jenis pondasi dangkal sebagai berikut :

  • Pondasi telapak dan pondasi memanjang

Pondasi telapak adalah suatu pondasi yang mendukung bangunan secara langsung pada tanah pondasi, bila mana terdapat lapisan tanah yang cukup dan tebal dengan kualitas baik yang mampu mendukung bangunan itu pada permukaan tanah atau sedikit dibawah permukaan tanah.
Pondasi memanjang adalah pondasi yang digunakan untuk mendukung dinding memanjang atau digunakan mendukung sederetan kolom yang berjarak dekat, sehingga bila dipakai pondasi telapak sisi-sisinya akan terhimpit satu sama lain.

  • Pondasi Rakit (Raft Foundation atau Mat Foundation)

Pondasi rakit adalah pondasi yang digunakan untuk mendukung bangunan yang terletak pada tanah lunak atau digunakan bila susunan kolom-kolom jaraknya sedemikian dekat disemua arah, sehingga bila dipakai pondasi telapak sisi-sisinya akan berimpit satu sama lain.

  • Pondasi Sistem Cakar Ayam

Prinsip dasar dari pondasi ini adalah pondasi pelat penuh yang diperkuat dengan jangkar-jangkar dan pipa-pipa beton yang menyatu dengan pelat, pipa-pipa beton tersebut seolah-olah menggantung pada pelat. Kemampuan pondasi ini dapat mendukung beban bangunan yang berat seperti jembatan, konstruksi jalan, menara, landasan pesawat dan sebagainya.

2. Pondasi Dalam

Pondasi dalam didefinisikan sebagai pondasi yang meneruskan beban bangunan ketanah keras atau batu yang terletak relatif jauh dari permukaan. Pondasi dalam digunakan bila lapisan tanah didasar pondasi tidak mampu mendukung beban yang dilimpahkan dan terletak cukup dalam. Atau dengan pertimbangan adanya pengerusan dan galian dekat pondasi dikemudian hari. Umumnya dikatakan pondasi dalam apabila D/B > 4.

Baca Juga:-Komponen Dan Beserta Jenis Jenis Alat Berat Excavator

Adapun jenis-jenis pondasi dalam adalah sebagai berikut :

  • Pondasi Sumuran (Pier Foundation)

Pondasi sumuran merupakan bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang, digunakan bila tanah dasar yang kuat terletak pada kedalaman yang relatif dalam.

  •  Pondasi Kaison

Pondasi Kaison adalah suatu pondasi yang terletak pada lapisan pendukung, yang terbenam kedalam tanah karena beratnya sendiri dan dengan mengeluarkan tanah galian dari dasar bangunan bulat, yang terbuat dari beton bertulang.

  • Pondasi Tiang

Pondasi tiang adalah suatu struktur teknik yang meneruskan beban dari struktur bangunan atas melalui lapisan tanah lembek yang mampu mampat, atau melalui air ke dalam tanah yang lebih keras atau padat atau ke dalam batuan yang terletak lebih dalam.

Baca Juga: Tips & Trick Mengelola mengoperasikan Alat Berat Konstruksi

Pondasi Tiang Pancang

Pondasi Tiang pancang dapat dibedakan berdasarkan:

Kualitas Material

Kualitas material di bedakan menjadi:

A. Tiang Baja

a) Tiang pipa Baja

b) Tiang dengan flens lebar

B. Tiang Beton

A) Tiang Beton Pracetak

a) Tiang beton bertulang pracetak

b) Tiang beton prategang pracetak

C) Tiang yang di cor di tempat

a) Tiang alas

b) Tiang beton Raymond

c) Dengan menggoyangkan semua tabung pelindung

d) Dengan membor tanah

e) Dengan pemutaran berlawanan arah

f) Dengan pondasi dalam

Alat Pancang

beberapa jenis alat pemancang tiang yang umum digunakan dalam proyek konstruksi:

1. Drop hammer


Drop hammer
merupakan palu berat yang diletakkan pada ketinggian tertentu diatas tiang.
Palu tersebut kemudian dilepaskan dan jatuh mengenai bagian atas tiang yang kepala

tiang. Untuk menghindari tiang men
jadi rusak akibat tumbukan ini, maka pada kepala
tiang dipasangkan semacam topi atau
cap sebagai penahan energi atau shock absorber.
Biasanya cap dibuat dari kayu.


2.
Diesel hammer


Diesel hammer
terdiri dari dua jenis yaitu terbuka dan tertutup. Jenis alat yang bagian
ujungnya terbuka mampu melakukan 40 sampai 55
blow per menit. Dalam
pengoperasiannya, energi alat didapat dari berat ram yang menekan udara dalam silinder.

Alat yang bagian ujungnya tertutup dapat menghasilkan
blow 75 sampai 85 per menit.


3.
Hydraulic hammer


Cara kerja
hammer ini adalah berdasarkan perbedaan tekanan pada cairan hidrolis. Salah satu hammer tipe ini dimanfaatkan untuk memancangkan pondasi tiang baja H dan pondasi lempengan baja dengan cara dicengkeram, didorong dan ditarik. Dengan menggunakan alat pancang ini tekanan terhadap pondasi dapat mencapai 140 ton. Selain itu getaran dan polusi suara akibat pemakaian alat ini dapat dikurangi.

4. Vibratory Pile Driver


Alat ini sangat baik dimanfaatkan pada tanah lembab. Jika material dilokasi berupa pasir

kering maka pekerjaan menjadi lebih sulit karena material tersebut tidak terpengaruh

dengan adanya getaran yang dihasilkan oleh alat.
Vibratory pile driver memiliki beberapa
batang horizontal dengan beban eksentris. Pada saat pasangan batang berputar dengan arah

yang berlawanan, berat yang disebabkan oleh beban eksentris menghasilkan getaran pada

alat. Getaran yang dihasilkan menyebabkan material di sekitar pondasi yang
terikat pada
alat ikut bergetar
.


5.
Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)


Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) ini beroperasi menggunakan fluida hidrolic. Dimana
sistem pemancangan tiang dengan cara menekan tiang masuk ke dalam tanah dengan
menggunakan kekuatan sistem hidraulik yang mendapat reaksi pembebanan dari
counterweight. Pemancangan dengan menggunakan hydraulic static pile driver tidak
menimbulkan getaran dan suara bising. Kelebihannya adalah kita dapat mengetahui
besarnya gaya tekan pada tiang dengan membaca langsung pada manometer.

Jenis dan Macam Kapasitas Alat HSPD

Ada beberapa macam kapasitas alat HSPD yang sering digunakan, yaitu :
1.
HSPD 120, Tekanan maksimum 120 ton, bisa untuk memancang tiang pancang kotak
ukuran 20 x 20 cm sampai 35 x 35 cm, dan spun pile ukuran diameter 30 sampai 35 cm.

2.
HSPD 150, Tekanan maksimum 150 ton, bisa untuk memancang tiang pancang kotak
ukuran 20
x 20 cm sampai 35 x 35 cm, dan spun pile ukuran diameter 30 sampai 40 cm.
3.
HSPD 240, Tekanan maksimum 240 ton, bisa untuk memancang tiang pancang kotak
ukuran 20 x 20 cm sampai 45 x 45 cm, dan spun pile ukuran diameter 30 sampai 50 cm.

4.
HSPD 320, Tekanan maksimum 320 ton, bisa untuk memancang tiang pancang kotak
ukuran 20 x 20 cm sampai 50 x 50 cm, dan spun pile ukuran diameter 30 sampai 50 cm.

5.
HSPD 420, Tekanan maksimum 420 ton, bisa untuk memancang tiang pancang kotak
ukuran 20 x 20 cm sampai 55 x 55 cm, da
n spun pile ukuran diameter 30 sampai 60 cm.

Baca  Juga:

Open chat