Pada bahasan kali ini kita akan membicarakan fluida atau cairan hydraulic.Jika berbicara tentang hydraulic, tidak akan bisa lepas dari fluida. karena fluida atau cairan hydraulic ini adalah media utama untuk mentransfer tenaga pada sistem hydraulic. Jadi tanpa fluida atau cairan hydraulic ini, sistem hydraulic tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya, bahkan malah sistem hydraulic itu tidak akan bisa bekerja. Selain sebagai media transfer tenaga pada sistem hydraulic.
Apa saja fungsi fluida atau cairan hydraulic?
mari kita Bahas Fungsi Tugas Dan Syarat-Syarat cairan fluida Hydraulic
Baca Juga: – Jenis-Jenis Alat Pemasang Tiang Pancang atau Paku Bumi
Fungsi Dan Tugas Cairan Fluida Hydraulic
- Sebagai penerus tekanan atau penerus daya
- Sebagai pelumas untuk bagian-bagian yang bergerak
- Sebagai pendingin
- Sebagai bantalan dari terjadinya hentakan padad akhir langkah
- Sebagai pencegah korosi
- Sebagai penghanyut bram atau chip, yaitu partikel-partikel kecil yang mengelupas dari komponen
- Sebagai pengirim isyarat atau signal
Itu dia beberapa fungsi fluida atau cairan pada sistem hydraulic, jadi melihat begitu penting dan vitalnya fungsi fluida atau cairan dalam sistem hydraulic,Namun hal yang perlu diperhatikan, tidak semua jenis cairan bisa digunakan sebagai media dalam sistem hydraulic. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi suatu cairan, agar bisa dipakai dalam sistem hydraulic.
Baca Juga:
Syarat- syarat cairan Hydraulic
-
Kekentalan (viscositas) yang cukup
Cairan hydraulic harus mempunyai kekentalan/viscositas yang cukup baik agar dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik pula. Jika viscositasnya kurang, maka film oil yang terbentuk akan sangat tipis, sehingga tidak mampu untuk menahan gesekan.
-
Indeks viscositas yang baik
Dengan viscosity indeks yang baik, maka kekentalan cairan hydraulic akan stabil pada saat digunakan pada sistem hydraulic meskipun dengan perubahan suhu yang fluktuatif.
-
Tahan api (tidak mudah terbakar)
Alat-alat hydraulic sering digunakan atau beroperasi di tempat-tempat yang cenderung timbul apai atau berdekatan dengan api. Maka dari itu, cairan hydraulic perlu memiliki sifat tahan terhadap api atau tidak mudah terbakar.
Cairan hydraulic harus pula memiliki sifat tidak berbusa (foaming), karena jika cairan hydraulic banyak busa akan mengakibatkan gelembung-gelembung udara yang terdapat dalam cairan hydraulic. Sehingga akan terjadi compressable atau hilangnya daya tekanan dan akan mengurangi daya transfer tenaga. Selain itu, dengan adanya busa pada cairan hydraulic, kemungkinan untuk terjilat api dan terbakarakan lebih besar.
Maksud cairan hydraulic tahan dingin adalah cairan hydraulic tidak mudah membeku bila beroperasi pada suhu yang dingin. Titik beku cairan hydraulic berkisar antara 10-15 derajat Celcius di bawah suhu saat mesin dihidupkan (start up). Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya penyumbatan akibat cairan yang membeku.
-
Tahan korosi dan tahan aus
Cairan hydraulic juga harus mempunyai sifat mecegah karat atau korosi. Karena dengan tidak adanya korosi, alat hydraulic tidak mudah terjadi aus dan umur alat hydraulic bisa panjang.
-
Demulsibility (water separable)
Demulsibility atau water separable adalah kemampuan cairan hydraulic untuk memisahkan diri dari air. Karena seperti yang sudah kita ketahui, air adalah penyebab terjadinya korosi.
Secara teori, cairan hydraulic memiliki sifat tidak dapat di kempa atau uncompressible. Tetapi pada kenyataannya cairan hydraulic dapat dikempa atau dimampatkan sampai dengan 0,5% volume setiap 80 bar. Maka dari itu cairan hydraulic harus mempunyai sifat atau kemampuan untuk seminimal mungkin dapat dikempa.
Itu dia kedelapan syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah cairan agar dapat digunakan sebagai cairan atau fluida hydraulic yang baik. Karena dengan menggunakan cairan hydraulic yang baik dan benar, maka kinerja dari alat hydraulic akan dapat bekerja dengan maksimal dan optimal, serta umur alat akan jauh lebih panjang yang berarti akan dapat mengurangi biaya produksi.
Baca Juga: