Komponen Komponen System Hydraulic

Hydraulic System
Februari 24, 2022
Prinsip kerja Dan Penerapan System Hydraulic
Maret 1, 2022

Saat ini mari kita bahas apa saja komponen komponen Sytem hydraulic.

Secara sederhana, System Hydraulic mampu bekerja apabila ada tiga komponen berikut.

  • Input power (pompa Hydraulic)
  • Unit penyalur (oli didalam selang Hydraulic)
  • Aktuator.

Saat input power memberikan tenaga dorongan pada oli didalam saluran hydraulic, maka oli tersebut akan meneruskan daya dari motor untuk dikonversi menjadi gerakan mekanis melalui aktuator. Tapi dalam aplikasinya, ada sekitar 7 komponen pada sistem Hydraulic Yakni ;

1. Pompa Hydraulic sebagai input power

Pompa Hydraulic berfungsi sebagai tenaga yang memulai mekanisme Hydraulic pada sistem Hydraulic. Pompa ini akan mengubah gerakan mekanik menjadi energi Hydraulic. Cara kerjanya, pompa akan bergerak untuk memicu pergerakan fluida Hydraulic.

Pergerakan fluida inilah yang menaikan tekanan Hydraulic sehingga aktuator dapat bergerak sesuai tekanan pada fluida.

Namun, pompa hidrolis memerlukan tenaga dari luar agar bisa bergerak. Untuk alat-alat berat menggunakan mesin diesel sebagai penggerak pompa Hydraulic. Namun pada perangkat Hydraulic kecil seperti car lift, sistem ABS (pada rem mobil) menggunakan motor listrik sebagai penggerak pompa Hydraulic.

Ada tiga jenis pompa Hydraulic yang banyak digunakan. Antara lain ;

  • Tipe gear pump, tipe ini memanfaatkan pergerakan dua roda gigi untuk menimbulkan aliran Hydraulic.
  • Tipe piston pump, tipe ini mirip kompresor dimana fluida akan terhisap didalam silinder dan piston akan mendorongnya melalui katup outlet sehingga aliran fluida bisa terbentuk.
  • Tipe vane pump, tipe ini mirip pompa air pada rumah yang memafaatkan kipas pada sebuah rotor yang akan menghisap fluida saat berputar.

2. Directional Control valve

Directional control valve berfungsi layaknya pintu yang akan menutup dan membuka saluran untuk mengarahkan aliran fluida ke output tertentu. Sehingga bisa dikatakan control valve berfungsi sebagai pengatur arah tekanan fluida.
Control valve ini bisa ditemukan pada sistem Hydraulic dengan multi aktuator. Apa itu ? yakni sistem Hydraulic dimana ada lebih dari satu tabung Hydraulic. Contohnya lengan excavator.
Namun untuk sistem Hydraulic single aktuator seperti pada pengangkat pasir atau car lift tidak memerlukan control valve karena hanya ada satu saluran.
Beberapa macam valve selain directional control valve pada sistem Hydraulic antara lain ;

  • Sequence valve, untuk memastikan sirkuit Hydraulic telah maju sepenuhnya sebelum sirkuit lain bergerak.
  • Relieve valve, mengalirkan fluida ke reservoir apabila tekanan fluida berlebihan.
  • Regulating valve, menjaga tekanan Hydraulic tetap stabil di titik tertentu.
  • Check valve, memastikan arah aliran fluida searah.
3. Unit aktuator

Unit aktuator berfungsi mengubah energi yang terkandung dalam aliran fluida (dikatakan juga tekanan fluida) menjadi gerakan mekanis. Dari komponen inilah perangkat Hydraulic dapat menggerakan benda.

Ada dua macam aktuator yang sering dipakai, yakni ;

  • Tipe tabung/piston, ini dipakai pada hampir semua sistem Hydraulic. Tipe ini menggunakan piston didalam tabung yang akan bergerak maju/searah saat tertekan oleh fluida. Gerakan piston dimanfaatkan untuk menggerakan benda. Contohnya, lengan excavator, car lift, hydraulic crane, dan sistem rem hidrolis.
  • Tipe rotary, pada tipe ini aktuator akan bergerak berputar saat diberi tekanan fluida. Contohnya torque converter pada sistem transmisi otomatis mobil.

4. Reservoir tank

Reservoir tank berfungsi sebagai tanki penyimpanan fluida. Didalam tanki ini tersimpan cadangan fluida yang diperlukan saat proses Hydraulic berlangsung. Pada tanki ini pula, seorang teknisi memeriksa kondisi fluida dalam sistem hidrolis apakah masih bagus, atau perlu diganti/ditambah.

5. Unit penyalur Hydraulic

Unit ini terdiri dari selang hidrolis. Selang hidrolis berfungsi mengalirkan fluida. Namun ini bukan selang biasa, selang Hydraulic harus mampu bertahan dalam tekanan tinggi. Ini karena tekanan fluida saat sistem Hydraulic bekerja bisa sangat besar, sehingga bahan selang ini kebanyakan terbuat dari bahan logam.

6. Fluida cair

Fluida menjadi penghantar energi dari pompa ke aktuator. Sistem hidrolis, pada dasarnya hanya memindahkan energi dari pompa ke aktuator. Sebenarnya, zat cair dan gas apapun bisa dijadikan fluida untuk sistem ini.

Namun, oli hidrolis cair ini digunakan karena molekulnya lebih besar serta lebih tahan terhadap panas. Sehingga cocok diberi tekanan tinggi tanpa bocor.

7. Filter

Filter berfungsi menyaring segala jenis kotoran yang ikut terbawa dalam aliran fluida agar tidak masuk ke sirkuit Hydraulic. Kotoran ini akan dihalau oleh filter sebelum oli memasuki saluran Hydraulic, sehingga sistem Hydraulic akan lebih aman.

8. Oil cooler

Pada beberapa jenis sistem Hydraulic, memerlukan oil cooler sebagai pengatur suhu fluida. Fungsi oil cooler untuk mendinginkan fluida, fluida yang telah digunakan (diberi tekanan tinggi) suhunya akan meningkat. Fluida dengan temperatur tinggi ini akan mengalami penurunan kualitas, serta beresiko merusak komponen lain. Sehingga perlu didinginkan.

Rangkaian Sistem Hydraulic Sederhana

Supaya lebih mudah dipahami, rangkaian sistem Hydraulic ini bisa digambarkan pada skema berikut.

Saat dikendalikan maju

 

Saat dikendalikan kebelakang

Dari gambar diatas, harusnya bisa dipahami,

  • Komponen A, berperan sebagai tuas pengendali
  • Komponen B, berperan sebagai input device atau pada sistem Hydraulic yang lebih kompleks komponen ini diganti menggunakan pompa Hydraulic.
  • Komponen C, berperan sebagai selang
  • Komponen D, berperan sebagai aktuator yang mengubah tekanan Hydraulic menjadi gerakan.
  • Komponen E, adalah output device

Ketika tuas pengendali dimajukan, piston pada komponen B akan menekan fluida berwarna biru. Hasilnya, piston pada komponen D mendorong output untuk bergerak.

Begitu pula saat tuas pengendali ditarik mundur, piston pada komponen B akan menyedot fluida. Hasilnya, piston pada komponen D juga ikut tertarik sehingga output juga bergerak mengikuti tarikan piston.

Sementara pada sistem Hydraulic yang lebih kompleks, akan ada tambahan komponen seperti control valve, oil cooler, dan filter yang terletak diantara unit input dan aktuator.

Open chat