Macam Macam Alat Berat Untuk Penggalian

Alat Berat Pengerasan jalan dan mengenal Asphalt Paver
April 25, 2022
Tips & Trick Cara Agar Undercarriage biar Awet dan Bertahan Lama
April 28, 2022

Alat berat untuk penggalian selalu dibutuhkan dalam proyek konstruksi dan pertambangan. Secara umum, alat berat untuk penggalian ini disebut:

  1. excavator
  2. backhoe
  3. power shovel (front shovel)
  4. clamshell
  5. dragline

Dalam beberapa literatur, backhoe, dragline, clamshell, dan power shovel terkadang disebut sebagai alat gali tersendiri.

Baca Juga:

1.Excavator

Excavator merupakan alat berat multifungsi yang sering digunakan untuk pekerjaan pertambangan. Alat ini memiliki kemampuan luar biasa untuk melakukan penggalian maupun mengangkut material ke alat berat lain seperti dump truck.Untuk pertambangan, excavator lebih cocok untuk melakukan pekerjaan di tambang terbuka seperti batubara, emas, nikel, dan besi. Ia mampu menggali dan mengangkat material yang digalinya seperti tanah dan bebatuan.

Kalau aktivitas penambangan di titik tertentu selesai, excavator juga bisa digunakan untuk menutup kembali (back-filling) lubang bekas galian. Istilahnya melakukan reklamasi eks lokasi penambangan, agar lingkungan tidak dibiarkan merana.Salah satu keunggulan excavator yang membuatnya menjadi alat multifungsi adalah memiliki bucket yang dapat diganti jenisnya, disesuaikan dengan pekerjaan yang akan dilakukan. Bucket tersambung dengan arm (lengan) dan boom.

Melalui tiga komponen dan alat penggeraknya itulah, operator yang duduk di kabin excavator dapat mengendalikan pekerjaannya di area tambang. Melalui tiga komponen penting itulah, excavator bisa menjalankan beberapa pekerjaan berikut ini:

  • Menggali, mengeruk, dan mengangkut berbagai jenis material (tanah, lumpur, dan bebatuan).
  • Menggali parit atau saluran air lainnya.
  • Meratakan dan memadatkan tanah.
  • Membongkar atau menghancurkan material.
  • Membuat lubang besar atau pengeboran.
  • Menutup lubang bekas galian tambang.

 

2.backhoe

Backhoe sering juga disebut pull shovel, yakni shovel yang khusus dibuat untuk menggali material di bawah permukaan tanah maupun di bawah tempat kedudukan alatnya. Galian di bawah permukaan misalnya parit, lubang untuk pondasi bangunan, lubang galian pipa, dan sebagainya.

Beckhoe dapat melakukan pekerjaan penggalian, sambil mengatur dalamnya galian yang lebih baik. Karena jangkauan konstruksinya, beckhoe lebih menguntungkan untuk penggalian jarak dekat dan memuat hasil galian ke truk.Berdasarkan alat kendalinya, backhoe dibedakan menjadi dua tipe, yaitu backhoe kendali kabel (cable controlled) dan kendali hidrolis (hydraulic controlled).

Cara Kerja Backhoe

  • Awalnya, bucket dijulurkan ke depan ke tempat galian.
  • Jika sudah berada pada posisi yang diinginkan, bucket diayun ke bawah seperti dicangkulkan. Lengan bucket diputar ke arah alatnya.
  • Setelah terisi penuh, bucket diangkat dari tempat penggalian dan dilakukan gerakan swing.
  • Material hasil galian bisa dibuang ke dalam bak truk atau tempat lainnya.

3.power shovel (front shovel)

Power shovel terkadang sering disebut sebagai front shovel atau hydraulic shovel. Alat penggali ini banyak digunakan dalam proyek pertambangan dan penggalian besar.Alat ini mempunyai kapasitas bucket yang sangat besar, didukung mesin dengan tenaga sangat kuat. Tidak heran jika power shovel termasuk jenis alat berat yang paling kuat untuk kategori excavator.Power shovel juga sering digunakan untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat. Selain itu, bisa digunakan pula untuk membuat timbunan bahan persediaan (stock piling).

Cara Kerja Power Shovel

  • Maju untuk menggerakkan dipper menusuk tebing.
  • Mengangkat dipper / bucket untuk mengisi material.
  • Mundur untuk melepaskan dari tanah / tebing.
  • Swing (memutar) untuk membuang (dump) material.
  • Berpindah jika sudah jauh dan tebing galian.
  • Menaikkan / menurunkan sudut boom jika diperlukan.

4.clamshell

Clamshell bekerja dengan mengandalkan bucket, untuk mengangkat material secara vertikal ke atas, melakukan gerakan swing, dan mengangkutnya ke tempat yang dikehendaki. Misalnya ditumpahkan ke bak truk atau alat angkut lainnya, atau sekadar ditimbun di lokasi tertentu saja.

Bucket clamshell terdiri atas dua tipe, dan setiap tipe memiliki beberapa ukuran. Kedua tipe bucket clamshell adalah:

  • Heavy duty bucket: dilengkapi dengan gigi yang dapat dilepas, digunakan untuk penggalian.
  • Light duty bucket: untuk mengangkat bahan ringan, tanpa dilengkapi gigi-gigi.

Kapasitas bucket dihitung dalam tiga macam ukuran, yaitu:

  • Water level capacity: kapasitas di mana bucket terendam air (digantungkan setinggi permukaan air).
  • Plate line capacity: kapasitas di mana bucket terisi rata mengikuti garis sepanjang puncak clamshell.
  • Heaped capacity: kapasitas bucket munjung.

Cara Kerja Clamshell

  • Bucket digantungkan pada kepala clamshell melalui hoist cable.
  • Selanjutnya, tag cable dilepas.
  • Bucket turun karena beratnya sendiri, dan rahangnya membuka.
  • Untuk mengisi bucket, rahang ditutup dengan menarik tag cable.

5.Dragline

Dragline biasa digunakan dalam proyek konstruksi pelabuhan, penggalian dalam, penambangan, dan jalan raya. Bahkan bisa juga dioperasikan pula untuk penggalian di bawah air (sungai dan danau).jangkauannya jauh melebihi long reach excavator, karena mampu melakukan penggalian sedalam 65 meter atau lebih.

Dragline terdiri atas tiga tipe, yaitu:

  • crawler mounted
  • wheel mounted
  • truck mounted

Cara Kerja Dragline

  • Penggalian dimulai dengan gerakan swing ketika bucket dalam kondisi kosong menuju posisi menggali.
  • Pada saat yang sama, drag cable dan hoist cable dikendorkan, sehingga bucket jatuh tegak lurus ke bawah.
  • Sampai di tanah, drag cable ditarik, hoist cable digerak-gerakkan agar bucket bisa mengikuti permukaan tebing galian, sehingga kedalaman lapisan tanah yang terkikis dalam satu pass dapat teratur dan terkumpul dalam bucket.
  • Kadang-kadang hoist cable dikunci saat penggalian. Berarti ketika drag cable ditarik, bucket bergerak mengikuti lingkaran yang berpusat pada ujung boom bagian atas. Dengan cara ini, tekanan gigi bucket ke dalam tanah menjadi maksimal.
  • Setelah bucket terisi penuh, sementara drag cable masih ditarik, hoist cable dikunci sehingga bucket terangkat lepas dari permukaan tanah. Ini untuk menjaga agar muatan tidak tumpah, serta menjaga posisi dump cable tetap tegang dan tidak berubah kedudukannya.
  • Selanjutnya dilakukan swing menuju alat angkut seperti truck. Sebaiknya truk ditempatkan sedemikian rupa sehingga swing tidak melewati kabin truk.
  • Ketika bucket sudah di atas badan truk, drag cable dikendrokan. Bucket akan terjungkir ke bawah, sehingga muatan akan tertuang ke dalam bak truk.

Baca Juga:

Open chat