Penyebab Kerusakan Hydraulic & Cylinder Hydraulic

Tips Dan Trick Cara Aman Mengoperasikan Alat Berat Dan Mengenali Potensi Bahayanya
Juni 16, 2022
Buckling Pada Rod Bucket Di Sistem Hydraulic
Juni 20, 2022

Kerusakan pada komponen hydraulic tentu sering kita jumpai saat melakukan aktifitas perawatan alat berat. Dan ada beberapa komponen yang tentunya memiliki cost perbaikan yang tinggi, seperti main pump, control valve ataupun cylinder hydraulic.

  faktor-faktor penyebab utama kerusakan pada komponen hydraulic pada unit alat berat:

1. Temperature Hydraulic System.

Setiap mesin memiliki kinerja maksimum agar komponen dapat bekerja stabil. Namun tidak jarang ditemukan kasus temperatur hydraulic pada mesin menjadi lebih panas sehingga memicu terjadinya gejala overheat.

Pada dasarnya, sistem hydraulic yang baik ketika temperatur mesin bekerja tidak lebih dari suhu 80°C. Sebaliknya, maka material komponen menjadi lebih cepat rusak khususnya pada bahan material dari karet, plastik seperti seal cylinder,oring control valve, hose hydraulic sehingga berujung getas, mudah patah dan bocor.Akibatnya, tidak heran jika mesin terjadi trouble kebocoran oli, cylinder bocor dan turun dengan sendirinya (drifting).

Selain karet dan plastik, nyatanya material lainnya berupa besi, kuningan, komponen main pump dan yang lainnya ketika terkena panas yang tinggi dapat mengakibatkan perubahan bentuk serta memuai. Hal ini sangat memungkinkan timbul gesekan yang berat sehingga laju keausan inner part nya semakin cepat. Hal ini dapat menyebabkan internal leaks yang besar pada komponen main pump, control valve.Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk menjaga temperatur mesin hidrolik tetap berada dibawah suhu 80°C untuk mencegah kerusakan komponen akibat overheating pada oli hydraulic.

Baca Juga:-Tips Dan Trick Cara Aman Mengoperasikan Alat Berat Dan Mengenali Potensi Bahayanya

komponen hydraulic berasal dari bahan :

  • Karet, plastik (bahan dari seal cylinder,oring control valve , hose hydraulic) jika temperature oli hydraulic y misal 90 – 100°C maka plastik sama seal (seal & oring ) akan cepat mengalami getas dan mudah patah, sehingga terjadi trouble kebocoran oli, cylinder bocor dan turun dengan sendirinya (drifting).
  • Besi, kuningan, komponen main pump dan yang lainnya, jika terkena panas yang tinggi terus akan mengakibatkan perubahan bentuk dan memuai. Sehingga dapat juga menyebabkan gesekan gesekan yang berat sehingga laju keausan inner part nya semakin cepat. Hal ini dapat menyebabkan internal leaks yang besar pada komponen main pump, control valve.

Cara Menjaga Temperature Hydraulic

  1. Rajin mencuci oli cooler hydraulic , karena komponen yang untuk mendinginkan oli hydraulic adalah oli cooler hydraulic, bersihkan fin dan core nya. Cara untuk mengetahui core ( tube ) oli cooler hydraulic buntu atau tidak adalah sebagai berikut :
    Ukur dengan thermometer digital pada bagian upper tank dan lower tank oil cooler hydraulic. Standard temperature nya selisih upper dan lower tank tidak lebih dari 10°C. Jika temperature upper dikurangi temperature lower lebih dari 10°C,kemungkinan core ( tube ) oil cooler mengalami kebuntuan.
  2. Pastikan kipas pendingin oil cooler berputar dengan baik (jika unit yang memakai V-Belt, pastikan belt tidak slip. Jika unit yang memakai fan motor, maka ukur fan speednya sesuai dengan standard, sekitar 1125 rpm saat high idle.
  3. Segera lakukan perbaikan jika terjadi kebocoran pada control valve ,cylinder dan main pump. Karena kebocoran juga penyumbang panas berlebih dalam system hydraulic.

 

2. Kualitas Oli Hydraulic

Baik pada kendaraan pribadi maupun alat berat, oli sudah menjadi senyawa utama dalam melumasi komponen gerakan mesin sehingga terhindar dari korosi atau aus. Oleh sebab itu sangat penting untuk menjaga kebersihan oli hydraulic demi menunjang lifetime mesin yang lebih panjang serta awet.

Namun seiring dengan penggunaan mesin, kualitas oli lama-kelamaan menjadi keruh dan menghitam. Biasanya disebabkan adanya kontaminasi di dalam oli hydraulic sehingga menyebabkan tergoresnya komponen yang bergesekan terus menerus. Sehingga menyebabkan scratch atau tergores pada cylinder , control valve dan main pump.

Jika sudah mengalami scratch / tergores maka akan terjadi namanya internal leaks ( kebocoran dalam komponen ) hal ini menyebabkan trouble hydraulic low power dan panas oli hydraulic akan meningkat. dan itu membuat oli akan bocor melewati di sela sela bagian yang scratch , sehingga oli tidak meneruskan tenaga secara maksimal.

Baca Juga:-Tips Dan Trick Cara Aman Mengoperasikan Alat Berat Dan Mengenali Potensi Bahayanya

Untuk membuat oli hydraulic tetep terjaga kebersihannya dengan cara :

  1. Lakukan penggantian semua filter hydraulic (line filter, return filter, drain filter) secara teratur sesuai rekomendasi dari factory pembuat unit. Misal setiap 1000 jam kerja unit.
  2. Lakukan penggantian oli hydraulic secara teratur, ingat : saat unit beroperasi pasti akan mengalami keausan komponen yang larut bersama oli hydraulic, sehingga oli hydraulic akan kotor.
  3. Lakukan flushing, oli hydraulic disirkulasikan di luar system dan disaring dengan saringan di luar oli hydraulic setiap service.

 penyebab terjadinya kerusakan pada silinder Hydraulic:

1. Bekerja Melebihi Kapasitas

Penyebab kerusakan pada silinder hydraulic juga di sebabkan oleh over load.tiap tiap lengan hydraulic memiliki maksimal beban.Biasa nya tertara pada hydraulic yang di beri simbol  SWL (Safe Working Load) . Selain kerusakan pada lengan Hydraulic yang berakibat patah atau bengkok,juga kerusakan pada sistem hydraulic.Tekanan mesin hydraulic dapat di lihat pada GAUGE dengan Satua PSI atau BAR,yang bisa kita lihat pada jarum penunjukan yang terasang pada masing masing mesin

2. Penggunaa Seal Sudah Kadaluarsa

Dalam sebuah selinder hydraulic ada yang namanya seal yang terbuat dari karet,dan ada juga terbuat dari polyurethane.Jika hydraulic telah di pakai pada masa waktu yang lama maka terjadi keusakan karena pecah atau sobek adalah suatu hal yang lumrah,jika sudah melebihi waku masa pakainya maka karet seal akan mengeras,tingkat flexiblitas-nya akan berkurang dan akhirnya akan terjadi pecah.sebagai solusinya seal yang terbuat dari karet tersebut harus di ganti dengan yang baru.Jika di biarkan terus oli yang bertekanan tinggi akan bocor melalui seal yang pecah.

beberapa contoh seal hydraulic:

  • Buffer
  • Wiper Seal
  • Head Static Seal
  • Piston Seal
  • Piston Static Seal

3. Kebocoran Luar 

Penyebab pertama yakni bisa disebabkan dari kebocoran luar. maksud kebocoran dari luar adalah kebocoran yang disebabkan oleh berbagai komponen dalam silinder hidrolik, seperti seal, gasket, dan piranti lainnya. Rusaknya komponen tersebut dikarenakan umumnya terjadi sebab minimnya perawatan.

Bagaimana cara mengatasinya?

1. Jika tutup ujung silinder sudah mengalami bocor, segeralah kencangkan pengikat tutupnya. Ingat, pastikan dalam keadaan kencang.

2. Namun apabila masih terdapat kebocoran, bisa saja kemungkinan gasket dan seal telah rusak. Tidak heran rusak karena piranti tersebut memang terbuat dari karet sehingga mudah mengalami getas dalam kurun beberapa waktu. Jika memangs udah getas, maka tidak ada salahnya untuk mengganti gasket dan seal yang baru.

3. Periksa bagian penyangga terutama pasak dan baut-bautnya, bisa saja dalam keadaan longgar. Kencangkan segera.

4. Lanjut, jangan lupa periksa batang piston. Umumnya dalam proses pemasangan, piston tidak dalam keadaan segaris atau bisa saja piston terbebani pada satu sisi saja.

5. Kurangnya pelumasan pada bagian piston juga dapat menyebabkan silinder hidrolik menjadi rusak. Gejala ini juga dapat disebut dengan oli sudah aus. Hal ini dapat menimbulkan packing batang piston tergores dan terkikis akibatnya langkah silinder jadi tidak menentu.

Oleh sebab, pastikan oli yang dipakai memang berkualitas agar tidak mudah aus.

6. Bersihkan kerak kotoran yang menempel pada batang piston atau torak. Semakin tinggin intensitas penggunaan, tidak heran bila kotoran menjadi menumpuk memenuhi piston sehingga kinerja mesin menjadi kurang optimal.

7. Segera ganti batang piston bila piston sudah rusak atau cacat. Rusaknya batang piston terjadi sebab piston tidak sepenuhnya terlindungi sehingga rentan oleh berbagai benturan benda keras di lapangan kerja.

4. Kebocoran Dalam

Jika tadi telah membahas kebocoran luar, nah selanjutnya kebocoran dalam. Hal ini dapat terjadi terjadi ketika kebocoran bisa melewati seal-seal piston didalam silinder dapat menimbulkan gerakan-gerakan yang lemah dan lamban. Pada umumnya, kebocoran piston dapat disebabkan oleh keausan seal atau cincin piston, atau goresan – goresan tertentu.

Namun pada dasarnya, kerusakan yang terjadi pada silinder hidrolik disebabkan minimnya perawatan atau pemeliharaan, penggunaan oli yang kualiatsnya sudah buruk, perbaikan yang kurang tepat atau bukan dengan ahlinya, dan masih banyak lainnya. Siapa yang menyebabkan ini semua? Kita sebagai pengguna.

Baca Juga:

Open chat