Prinsip kerja Dan Penerapan System Hydraulic

Komponen Komponen System Hydraulic
Maret 1, 2022
Contoh Alat Berat Hydraulic Fungsi Dan Kegunaanya
Maret 4, 2022

Prinsip Kerja System Hydraulic

Pada system Hydraulic, maka bisa diilustrasikan seperti gambar dibawah ini.

Bisa dilihat pada bagian kanan sebagai saluran input. Di ruang ini, diletakan gaya input. Gaya input adalah gaya awal yang akan menekan zat cair di ruang tertutup.

Saat zat cair pada saluran input menerima tekanan, otomatis tekanan zat cair didalam selang akan naik. Penaikan tekanan ini, akan membuat saluran output menjadi bergerak ke atas.

Kalau kita letakan benda diatas saluran output maka benda tersebut akan terdorong keatas. Dan besarnya tekanan yang mengenai benda tersebut dipengaruhi oleh gaya input serta luas penampang dari kedua saluran ini.

Rumus system Hydraulic

Sesuai hukum pascal, secara umum system Hydraulic bisa dituliskan dengan rumus P1 = P1. Sementara itu, P juga memiliki rumus P=F/A. Artinya, meski tekanan pada kedua saluran ini sama, namun gaya pada kedua selang bisa berbeda kalau luas penampang kedua selang berbeda.

Contonhya, begini

Saluran input yang memiliki luas penampang 5 cm2, menerima gaya sebesar 10 N. Sementara itu, pada saluran ouput memuiliki luas penampang lebih besar yakni 7 cm2. Dalam hal ini, gaya pada saluran output akan lebih besar karena ;

P1 = P2

F1/A1 = F2/A2

10/5 = F2/7

2 = F2/7

F2 = 7 x 2 = 14 Newton.

Dari gaya awal yang diberikan hanya 10 N, bisa berlipat ganda menjadi 14 N kalau luas penampang output diperbesar.

Ini akan menjawab pertanyaan,truk pasir bisa mengangkat pasir pada bak yang memiliki bobot cukup besar. Ini karena gaya yang menangkat bak pasir tersebut sudah mengalami pelipat gandaan.

Namun, besarnya gaya berbanding terbalik dengan jarak yang ditempuh.

Pada contoh diatas, ketika saluran input yang memiliki luas penampang 5 Cm2 ditekan dengan jarak 10 Cm ke bawah, maka pada saluran output yang memiliki luas penampang 7 cm2 akan bergerak naik dengan jarak yang lebih pendek dari 10 Cm.

Karena, volume yang ditekan sama dengan volume yang tertekan. Sehingga bisa dituliskan

V1 = V2

L1 x A1 = L2 x A2

10 x 5 = L2 x 7

L2 = 50/7

L2 = 7,14 Cm.

Hal ini pula yang menjawab mengapa ketika mendongkrak mobil (menggunakan dongkrak hidrolis) kita harus memompa dongkrak hingga berkali kali untuk hanya mengangkat ban mobil sekian Cm.

Komponen system Hydraulic

Dalam satu unit komponen Hydraulic, ada beberapa komponen penting yakni ;

  1. Input Force, pemberi gaya input ini bisa berasal dari gerakan mekanis manusia atau menggunakan bantuan motor listrik.
  2. Input hose, merupakan saluran untuk memberi tekanan pada zat cair agar mekanisme hidrolis bisa berlangsung.
  3. Transfer hose, umumnya selang transfer ini memiliki ukuran kecil karena hanya menghubungkan fluida dari input hose ke output hose.
  4. Output hose, biasanya menggunakan tabung dengan diameter lebih besar dari diameter saluran input. Diameter yang lebih besar ini akan membuat luas penampang lebih besar sehingga gaya pada output hose bisa lebih besar.
  5. Reservoir tank, merupakan tanki untuk menampung fluida yang akan ditekan ke dalam saluran hidrolis.

Penerapan system Hydraulic

Anda akan menemukan komponen Hydraulic ini pada alat-alat berat dan beberapa mesin industri. Yang paling sering ditemui, system Hydraulic ini diterapkan pada ;

  1. Truk pengangkat pasir untuk mengangkat bak pasir.
  2. Excavator
  3. System rem mobil agar lebih responsif
  4. Dongkrak Hydraulic untuk mengangkat sebagian body mobil hanya dengan bantuan tuas.
  5. Car lift yang mampu mengangkat seluruh body mobil dengan satu pencetan tombol.

ItulahPrinsip Kerja Dan Penerapan System Hydraulic, semoga artikel di atas bisa menambah wawasan kita untuk mengenal apa Itu hydraulic.

Open chat